Kali ini saya akan membahas lebih dalam tentang organisasi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama). kenapa?? karena tepat hari ini tanggal 24 Februari 2013, IPNU genap menjadi organisasi yang berumur 59 tahun, wah... dah tua ya? tapi tetap jiwanya muda.
selamat membaca.
Gambar Salah satu contoh kegiatan IPNU.
by. PAC IPNU Sumbang.
I. Sejarah lahirnya IPNU
Berawal dari ide para putra Nahdlatul Ulama, yakni pelajar dan santri
pondok pesantren untuk mendirikan suatu kelompok atau perkumpulan .
• Pada tahun 1939 lahir PERSANO (Persatoean Santri Nahdlatoel Oelama).
• Pada tahun 1947 Lahir IMNU (Ikatan Murid Nahdlatul Ulama) di Malang.
• Pada tahun 1950 berdiri IMNU (Ikatan Mubaligh Nahdlatul Ulama di Semarang.
• PARPENO (Persatoean Pelajar Nahdlatoel Oelama) di Kediri.
• Di Bangil berdiri Ikatan Pelajar Islam Nahdlatul Ulama.
Namun organisasi-organisasi yang telah berdiri di atas masih berjuang
sendiri-sendiri dan tidak mengenal di antara satu sama lain.
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, maka Almarhum Tholcha Mansyur
(Malang), Sofyan Cholil (Jombang), H. Mustamal (Solo) bermusyawarah
untuk mempersatukan organisasi-organisasi tersebut dalam satu wadah,
satu nama dan satu faham dengan nama IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama) saat berlangsung kongres LP Ma’arif di Semarang pada tanggal 24
Februari 1954/20 Jumadil akhir 1373 Hijriyah.
Pada kongres ke VI di Surabaya IPNU menjadi badan otonom NU
(Nahdlatul Ulama). Sehingga IPNU Berhak mengatur rumah tangganya sendiri
baik ke luar maupun ke dalam, tidak lagi tergantung kepada kebijakan LP
Ma’arif.
Pada perkembangan selanjutnya IPNU berubah nama menjadi Ikatan Putra
Nahdlatul Ulama saat kongres ke X di Jombang disebabkan organisasi
pelajar yang diakui pemerintah hanya OSIS sebagai organisasi intra
sekolah dan Pramuka sebagai organisasi ekstra sekolah. Sehingga ladang
garap IPNU tidak hanya pelajar dan santri saja, tetapi juga pemuda,
remaja dan mahasiswa.
Di dalam kongres XIV tanggal 18 – 24 Juni 2003 di Surabaya IPNU
sepakat untuk kembali ke habitatnya semula dengan berganti nama menjadi
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dengan orientasi pelajar, santri dan
mahasiswa.
Lahirnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dilatar belakangi oleh adanya
kebutuhan wadah pengkaderan bagi generasi muda NU yang bersumber dari
kalangan pesantren dan pendidikan umum, yang diharapkan dapat berkiprah
di berbagai bidang, baik politik (kebangsaan), birokrasi, maupun
bidang-bidang profesi lainnya. Pada awalnya embrio organisasi ini adalah
berbagai organisasi atau asosiasi pelajar dan santri NU yang masih
bersifat lokal dan parsial.
II. Tujuan Organisasi
Terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah swt., berilmu,
berakhlaq mulia, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas
tegaknya syariat Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Di bidang pendidikan IPNU mempunyai tujuan:
• Untuk memelihara rasa persatuan dan kekeluargaan di antara pelajar umum, santri dan mahasiswa.
• Membina dan meningkatkan pendidikan dan kebudayaan Islam.
• Meningkatkan harkat masyarakat Indonesia yang berasusila dan mengabdi kepada agama, bangsa dan negara.
III. Trilogi IPNU
Konsep dasar perjuangan IPNU di masyarakat pelajar
Belajar – Berjuang – Bertaqwa
IV. Lambang Organisasi
Gambar Logo IPNU
Makna Logo
Warna dasar hijau tua: Subur
Bentuk bulatan: Kontinyu (berkesinam-bungan)
Lingkaran dasar putih Lingkaran tengah kuning: Hikmah dan cita-cita tinggi
Huruf IPNU putih: Suci
3 titik di antara singkatan IPNU: Islam, Iman, Ihsan
6 garis strip (kanan 3 dan kiri 3) putih: Suci
9 bintang kuning: Lambang NU
2 kitab putih: Al-Qur’an dan Al-Hadits
2 bulu angsa bersilang putih: Menuntut ilmu agama dan ilmu umum
5 sudut bintang: Rukun Islam
V. Citra Diri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Citra diri IPNU & IPPNU dilandasi oleh pokok-pokok pikiran bahwa
manusia bertanggung jawab melaksanakan misi khalifah, yaitu memelihara,
mengatur, dan memakmurkan bumi.
Makna dan fungsi manusia sebagai khalifah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi sosial (horizontal) dan dimensi ilahiah (vertikal)
1. Sosial bermakna mengenal alam, memikirkannya, dan memanfaatkan alam demi kebaikan dan ketinggian derajat manusia sendiri.
2. Ilahiah yaitu mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan Allah SWT.
Secara sosiologis manusia merupakan suatu komunitas yang memiliki
nila-nilai kemanusiaan (moral, nilai sosial dan nilai keilmuan)
VI. Kondisi IPNU Sebelum Khitthah NU
IPNU telah melangkah menuju kemajuan dan kiprahnya telah diakui
masyarakat. Namun pada perkembangannya tidak dapat mencapai puncak
programnya, karena NU sebagai organisasi induknya pada saat itu masih
terbawa arus politik sehingga ummat tidak menjadi perhatian utama.
VII. Kondisi IPNU Pasca Khitthah NU
Perkembangan pasca khittah NU dan Kongres Jombang sangat menggembi-rakan
karena khittah mampu mencipatkan iklim yang kondusif bagi pengem-bangan
organisasi.
Namun IPNU menyadari bahwa sumbangannya sendiri dan masyarakat luas
belum banyak. Dan generasi muda sebagai tenaga potensial pembangunan
nasional membutuhkan pembinaan, maka IPNU memandang mendesak adanya
konsep Citra Diri IPNU dalam rangka meningkatkan keperansertaannya dalam
pembangunan bangsa.
VIII. Hakikat IPNU
IPNU adalah wadah perjuangan pelajar NU untuk mensosialisasikan
komitmen, nilai-nilai kebangsaan, keislaman, keilmuan, kekaderan, dan
keterpelajaran dalam upaya penggalian dan pembinaan potensi sumberdaya
anggota yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran
Islam Ahlussunnah wal Jamah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
IX. Orientasi IPNU
Orientasi IPNU berpijak pada kesemestaaan organisasi dan anggotanya
untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada zona keterpelajaran dengan
kaidah belajar, berjuang dan bertaqwa yang bercorak dasar dengan wawasan
kebangsaan, keislaman, keilmuan, kekaderan, dan keterpelajaran.
1. Wawasan Kebangsaan, adalah wawasan yang dijiwai oleh asas
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan, yang mengakui
kebhinnekaan sosial budaya, yang menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan, hakikat dan martabat manusia, yang memiliki komitmen dan
kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara berlandaskan prinsip
keadilan, persamaan, dan demokrasi.
2. Wawasan Keislaman, adalah wawasan yang menempatkan ajaran agama Islam
sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam memberikan makna dan arah
pembangunan manusia, sehingga IPNU dalam bermasyarakat bersikap:
• Tawasuth dan I’tidal yakni menjunjung tinggi prinsip keadilan dan
kejujuran, bersikap membangun dan menghindari tindakan dan kehendak
dengan menggunakan kekuasaan dan kedhaliman,
• Tasamuh yaitu toleran terhadap perbedaan pendapat
• Tawazun yaitu seimbang dalam menjalin hubungan antara manusia dan Tuhannya, serta manusia dan lingkungannya.
• Amar Ma’ruf Nahi Mungkar yaitu memiliki kecenderungan untuk
melaksanakan usaha perbaikan, serta mencegah kerusakan harkat manusia
dan kerusakan lingkungan, mandiri, bebas, terbuka, dan bertanggung
jawab, bersikap dan bertindak.
3. Wawasan Keilmuan, adalah wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan
sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anggota dan kader.
4. Wawasan Kekaderan, Wawasan yang menempatkan organisasi sebagai wadah
untuk membina anggota agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen
terhadap ideologi, cita-cita perjuangan organisasi, bertanggung jawab
dalam mengembangkan dan membentengi organisasi. Membentuk pribadi yang
menghayati dan mengamalkan ajaran islam ala Ahlussunah Wal Jama’ah,
memiliki komitmen terhadap ilmu pengetahuian serta memiliki kemampuan
teknis mengembangkan organisasai kepemimpinan, kemandirian dan
kepopuleran.
5. Wawasan Keterpelajaran, adalah wawasan yang menempatkan organisasi
dan anggota pada pementapan diri sebagai centre of excellence
pemberdayaan sumbrer daya terdidik yang berilmu, berkeahlian dan
visioner, memiliki strategi dan operasionalisasi yang berpihak kepada
kebenaran, kejujuran serta amar ma’ruf nahi mungkar.
X. Posisi IPNU
a. Posisi Intern
IPNU sebagai perangkat dan badan otonom NU secara kelembagaan memiliki
kedudukan yang sama dan sederajat dengan badan-badan otonom lain yaitu
memiliki tugas utama melaksanakan kebijakan NU.
b. Posisi Ekstern
IPNU adalah bagian dari generasi muda Indonesia yang bertanggung jawab
terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita perjuanagan
Nahdlatul Ulama serta cita-cita bangsa Indonesia.
c. Fungsi
IPNU berfungsi sebagai:
• Wadah berhimpun pelejar NU untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai Nahdliyah
• Wadah komunikasi pelajar NU untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan syari’at Islam.
• Wadah kaderisasi pelajar NU untuk mempersiapkan kader-kader bangsa.
• Wadah aktualisasi pelajar NU dalam pelaksanaan dan pengembangan Syariat Islam
XI. Visi IPNU
Visi IPNU adalah terbentuknya putra putra bangsa yang bertaqwa kepada
Allah SWT, berilmu, berakhlaq mulia dan berwawasan kebangsaan serta
bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya Syariat Islam menurut
faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945.
XII. Misi IPNU
1. Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi IPNU
2. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa
3. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan
program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah
Al-Amah), guna terwujudnya Khaira Ummah
4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi
XIII. Struktur Organisasi IPNU
1. Pimpinan tertinggi IPNU di ibu kota Negara disebut Pimpinan Pusat IPNU (PP IPNU)
2. Pimpinan IPNU di provinsi disebut Pimpinan Wilayah IPNU (PW IPNU)
3. Pimpinan IPNU di kabupaten/kota disebut Pimpinan Cabang IPNU (PC IPNU)
4. Pimpinan IPNU di kecamatan disebut Pimpinan Anak Cabang IPNU (PAC IPNU)
5. Pimpinan IPNU di desa/kelurahan disebut Pimpinan Ranting IPNU (PR IPNU)
6. Pimpinan IPNU di Lembaga Pendidikan perguruan tinggi, pondok
pesantren, SLTP/MTs, SLTA/MA dan yang sederajat disebut Pimpinan
Komisariat IPNU (PK IPNU)
XIV. Alumni IPNU yang Menjadi “Orang Besar”
IPNU sebagai salah satu organisasi pelajar yang berskala nasional telah
menumbuhkan berbagai tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting dalam
kemajuan Bangsa Indonesia, khususnya ummat Islam. Tokoh-tokoh tersebut
antara lain:
1. Bapak KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
• Mantan ketua IPNU Komisariat PP Tambakberas Jombang
• Mantan Presiden RI
• Ketua Dewan Syuro PKB
2. Bapak Prof. Dr. KH. M. Tolhah Hasan (Singosari)
• Duduk sebagai Ketua cabang IPNU Malang ketika masih di bangku SLTP
• Mantan Menteri Agama (Kabinet Indonesia Bersatu-Era Gus Dur)
• Pernah menghadap Bupati Malang dengan hanya memakai celana pendek (seragam SLTP pada waktu itu)
3. Bapak Dr. KH. A. Hasyim Muzadi (Malang)
• Mantan Ketua Cabang Tuban
• Ketua Pengurus Besar NU sekarang di Jakarta
• Sekjen ICIS (International Conference of Islamic Scholars – Forum silaturahmi ulama & cendekiawan Islam sedunia)
4. Bapak Hamzah Haz
• Mantan ketua Pengurus Cabang NU Kutai
• Mantan Wakil Presiden RI
• Ketua Umum DPP PPP
5. Ida Fauziah
• Anggota DPR RI – sekarang
• Ketua PPKB pusat – sekarang
6. Khofifah Indar Parawansa
• Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan
• Ketua PP Muslimat NU – sekarang
• Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya.
I. Khatimah
Dengan berbagai pemaparan di atas, maka diharapkan generasi-generasi
penerus IPNU & IPPNU dapat memahami organisasi IPNU & IPPNU
sampai dengan permasalahan yang sekecil-kecilnya. Dengan pemahaman dan
keteladanan dari tokoh-tokoh pendahulu IPNU & IPPNU, kita dapat
menjadi penerus perjuangan yang benar-benar berjuang mewujudkan kejayaan
ummat Islam, khususnya warga Nahdliyin Semua itu untuk mencapai satu
tujuan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT sebagaimana motto
IPNU & IPPNU “belajar, berjuang, dan bertaqwa”.
Cita-cita Kita:
“Terwujudnya pelajar-pelajar yang bertaqwa kepada Allah SWT,berilmu,
inovatif, dan kreatif serta berguna dengan berdasarkan syariat Islam”
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirV0z2qw3KKi5bI9b_x5LwMvRG_YPU18z-ZlYPFjwy2fUUWBxlAq9DLPzL3yVcyBOng95z3P3CEmS-xck_slao5YQntjHk2ozLh59IRXyXlNMpt7kRiNoF0z6AQnqEnXx8-LGNCJXz9RA/s320/i7.jpg) |
Add caption |
- Selamat Hari Lahir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang ke 59 -